Oleh: Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin — rohimahulloh.
Pertanyaan:
Jika bertemu dua sholat; yakni sholat gerhana dengan sholat yang lain, seperti sholat wajib, sholat jum’at, sholat witir, atau sholat tarawih, manakah yang didahulukan?
Jawaban:
Sholat wajib lebih didahulukan dari sholat gerhana bulan ataupun matahari. Karena sholat wajib lebih penting. Juga karena Nabi – shollallohu ‘alaihi wa sallam – telah bersabda dalam hadits qudsi,
“Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa yang Aku wajibkan kepadanya.”
Adapun sholat witir, maka sholat gerhana (bulan) lebih didahulukan atasnya. Karena sholat witir bisa diqodho setelahnya. Bahkan sholat witir ini bisa dilakukan setelah sholat gerhana, baik masih pada waktunya jika memang waktu sholat witir itu masih ada, atau (dilakukan) sebagai qodho jika waktu sholat witir telah habis sebelum dilaksanakannya.
Dan witir diqodho dengan bilangan rokaat genap. Maksudnya, seseorang mengqodho sholat witir di siang hari (waktu dhuha -pen) dengan bilangan rokaat genap, jika dia tidak mampu melaksanakannya sebelum terbitnya fajar. Artinya, jika dia terbiasa sholat witir tiga rokaat, maka dia sholat empat rokaat (sebagai qodho witir). Jika dia terbiasa sholat witir lima rokaat, maka dia sholat enam rokaat… dan begitu seterusnya.
Diterjemahkan dari:
http://www.islamancient.com/fatawa,item,389.html?PHPSESSID=16be921d4a3521fd7ab5487133ff1329
