Oleh: Syaikh Abdurrozzaq bin Abdilmuhsin al-Badr —hafizhohumalloh—
Telah sah dari Nabi —shollallohu ‘alaihi wa sallam— bahwa beliau bersabda,
إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الفِتَنَ
“Sesungguhnya orang yang bahagia adalah yang dijauhkan dari berbagai fitnah.” (Riwayat Abu Daud dan yang lain, dari al-Miqdad bin al-Aswad —rodhiyallohu ‘anhu)
Disinilah orang-orang yang memiliki kecemburuan dan menginginkan kebaikan, yang menghendaki keselamatan untuk diri mereka dan menginginkan ketinggian bagi umat mereka, umat Islam, bertanya-tanya tentang bagaimana menggapai kebahagiaan ini. Bagaimana cara meraih kebahagiaan itu, bagaimana menghindari berbagai fitnah dan bagaimana seorang muslim bisa dijauhkan darinya, sehingga dia bisa selamat dari berbagai keburukan dan bahayanya. Karena seorang muslim yang menginginkan kebaikan dan memiliki kecemburuan tidak menginginkan fitnah baik untuk dirinya maupun untuk umatnya. Karena dalam hatinya pasti terdapat nasihat untuk dirinya dan hamba-hamba Alloh, sebagai pelaksanaan dari sabda Nabi —shollallohu ‘alaihi wa sallam–,
الدين النصيحة قلنا لمن يا رسول الله قال لله ولكتابه ولرسوله ولأئمة المسلمين وعامتهم
“Agama adalah nasihat” Kami (para sahabat) bertanya, kepada siapa wahai Rasulullah? Beliau menjawab, “Kepada Alloh, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin, dan kepada umumnya kaum muslimin.” (Riwayat Muslim)
Lanjutkan membaca “Kaidah Menjauhi Fitnah (Bag 1/2)”
Menyukai ini:
Suka Memuat...