Oleh: Syaikh Abdurrohman bin Nashir al-Barrak – hafizhohulloh –
Pertanyaan:
Bolehkah menghilangkan sihir dengan sihir ketika diperlukan?
Jawaban:
Alhamdulillah, mengobati atau menghilangkan sihir disebut dengan istilah “nusyroh.”
Jabir telah meriwayatkan bahwa Rosululloh – shollallohu ‘alaihi wa sallam – ditanya tentang nusyroh. Lalu beliau menjawab, “Itu adalah perbuatan setan.” Diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang jayyid dan juga oleh Abu Daud.
Pengobatan sihir dengan sihir mengharuskan pergi menuju tukang sihir, bertanya tentang siapa yang melakukan sihir dan dimana tempatnya, dalam rangka untuk membatalkan sihir yang pertama. Dan telah maklum bahwa tukang sihir adalah salah satu jenis dukun. Padahal telah shohih dari Nabi – shollallohu ‘alaihi wa sallam – (sabda beliau):
من أتى عرافا أو كاهنا فسأله ، فصدقه بما يقول ، فقد كفر بما أنزل على محمد
“Barangsiapa mendatangi peramal atau dukun, lalu bertanya kepadanya dan membenarkan perkataannya, maka dia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.”
Berdasarkan hal ini, maka tidak boleh menghilangkan sihir dengan sihir juga, karena hal itu merupakan perbuatan setan. Sedangkan bertanya kepada tukang sihir berkonsekuensi pembenaran terhadapnya.
Imam Ibnul Qoyyim berkata, “Nusyroh adalah menghilangkan sihir dari orang yang terkena sihir. Dan hal ini ada dua macam:
– Menghilangkan sihir dengan sihir semisalnya. Inilah yang termasuk perbuatan setan. Dan kepadanyalah dibawa perkataan al-Hasan, ‘Sihir tidak dihilangkan kecuali oleh tukang sihir.’ Maka orang yang menghilangkan sihir dan orang yang dilakukan amalan nusyroh ini mendekatkan diri kepada setan dengan apa yang dicintai setan, sehingga membatalkan amalannya dari orang yang terkena sihir.
– Yang kedua, nusyroh dengan ruqyah, bacaan ta’awwudz dan doa-doa yang mubah. Maka ini boleh.”
Wallohu a’lam.
Sumber (berbahasa arab):
http://albrrak.net/index.php?option=com_ftawa&task=view&id=17166&Itemid=31